Assaamu'alaikum Wr. Wb!!!
Haloo Lædîs en Jéntèlmén!!
Ketemu lagi nihh..
Maaf baru Posting Sekarang...
Maklum lah... namanya pelajar.. di sibukkan dengan tugasnya yang amat merepotkan...
Hehehehe...
Udah lah bacotnya..
Mari kita mulai aja!!!
Kerajaan Berdiri!! eh... sorry Kediri maksudnya...
Kerajaan Kediri, adalah sebuah kerajaan besar di
Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan
ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.
Pusat kerajaanya terletak di tepi S. Brantas yang
pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang
ramai.
Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga
memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua
bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh
seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya
yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal
dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan
Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan
sungai Brantas dikisahkan dalam prasasti
Mahaksubya (1289 M), (1365
M), dan (1540 M). Tujuan
pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi
pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta
sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya,
Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan,
sedangkan Panjalu kemudian dikenal dengan nama
Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya
Daha.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan
masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas
seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah
peperangan.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa
membelah wilayah kerajaannya karena kedua
putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra
yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan
kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di
kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang
bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan
timur bernama Jenggala yang berpusat di kota lama,
yaitu Kahuripan.
Panjalu dapat dikuasai Jenggala
dan diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan
(1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga.
Pada awalnya perang saudara tersebut,
dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang
memenangkan peperangan dan menguasai seluruh
tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur
berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang
menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya
prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra yang
banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri.
Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin
Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan
Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang
beribukota Daha tumbuh menjadi besar, sedangkan
Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga
Kerajaan Jenggala ditaklukkan oleh Kediri. Akan
tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga
disebabkan oleh tidak adanya prasasti yang
ditinggalkan atau belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala.
Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan pendeta.
Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel
Tunggul Ametung.
Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken
Arok. Diatas bekas Kerajaan Kediri inilah Ken Arok
kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan Kediri
berada di bawah kekuasaan Singasari.
Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan
Kertanegara (1268 1292), terjadilah pergolakan di
dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang
selama ini tunduk kepada Singasari bergabung
dengan Bupati Sumenep (Madura) untuk
menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada tahun
1292 Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara
dan membangun kembali kerajaan kediri.
Itu aja dulu yaahh...
capeee....
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Haloo Lædîs en Jéntèlmén!!
Ketemu lagi nihh..
Maaf baru Posting Sekarang...
Maklum lah... namanya pelajar.. di sibukkan dengan tugasnya yang amat merepotkan...
Hehehehe...
Udah lah bacotnya..
Mari kita mulai aja!!!
Kerajaan Berdiri!! eh... sorry Kediri maksudnya...
Kerajaan Kediri, adalah sebuah kerajaan besar di
Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan
ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.
Pusat kerajaanya terletak di tepi S. Brantas yang
pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang
ramai.
Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga
memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua
bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh
seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya
yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal
dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan
Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan
sungai Brantas dikisahkan dalam prasasti
Mahaksubya (1289 M), (1365
M), dan (1540 M). Tujuan
pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi
pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta
sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya,
Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan,
sedangkan Panjalu kemudian dikenal dengan nama
Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya
Daha.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan
masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas
seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah
peperangan.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa
membelah wilayah kerajaannya karena kedua
putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra
yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan
kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di
kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang
bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan
timur bernama Jenggala yang berpusat di kota lama,
yaitu Kahuripan.
Panjalu dapat dikuasai Jenggala
dan diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan
(1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga.
Pada awalnya perang saudara tersebut,
dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang
memenangkan peperangan dan menguasai seluruh
tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur
berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang
menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya
prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra yang
banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri.
Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin
Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu
Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan
Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang
beribukota Daha tumbuh menjadi besar, sedangkan
Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga
Kerajaan Jenggala ditaklukkan oleh Kediri. Akan
tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga
disebabkan oleh tidak adanya prasasti yang
ditinggalkan atau belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala.
Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan pendeta.
Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel
Tunggul Ametung.
Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken
Arok. Diatas bekas Kerajaan Kediri inilah Ken Arok
kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan Kediri
berada di bawah kekuasaan Singasari.
Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan
Kertanegara (1268 1292), terjadilah pergolakan di
dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang
selama ini tunduk kepada Singasari bergabung
dengan Bupati Sumenep (Madura) untuk
menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada tahun
1292 Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara
dan membangun kembali kerajaan kediri.
Itu aja dulu yaahh...
capeee....
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.