Friday, 21 November 2014

SEJARAH KERAJAAN NUSANTARA : PART 1 : KERAJAAN KEDIRI

Assaamu'alaikum Wr. Wb!!!

Haloo Lædîs en Jéntèlmén!!

Ketemu lagi nihh..



Maaf baru Posting Sekarang...

Maklum lah... namanya pelajar.. di sibukkan dengan tugasnya yang amat merepotkan...

Hehehehe...



Udah lah bacotnya..

Mari kita mulai aja!!!



Kerajaan Berdiri!! eh... sorry Kediri maksudnya...







Kerajaan Kediri, adalah sebuah kerajaan besar di

Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan

ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.

Pusat kerajaanya terletak di tepi S. Brantas yang

pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang

ramai.



Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga

memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua

bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh

seorang Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya

yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal

dengan Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan

Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan

sungai Brantas dikisahkan dalam prasasti

Mahaksubya (1289 M), (1365

M), dan (1540 M). Tujuan

pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi

pertikaian.

Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta

sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya,

Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan,

sedangkan Panjalu kemudian dikenal dengan nama

Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya

Daha.



Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan

masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas

seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah

peperangan.

Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa

membelah wilayah kerajaannya karena kedua

putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra

yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan

kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di

kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang

bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan

timur bernama Jenggala yang berpusat di kota lama,

yaitu Kahuripan.



Panjalu dapat dikuasai Jenggala

dan diabadikanlah nama Raja Mapanji Garasakan

(1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga.

Pada awalnya perang saudara tersebut,

dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada

perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang

memenangkan peperangan dan menguasai seluruh

tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur

berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang

menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya

prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra yang

banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri.



Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin

Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu

Panuluh yang menceritakan tentang kemenangan

Kediri/Panjalu atas Jenggala.

Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang

beribukota Daha tumbuh menjadi besar, sedangkan

Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga

Kerajaan Jenggala ditaklukkan oleh Kediri. Akan

tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga

disebabkan oleh tidak adanya prasasti yang

ditinggalkan atau belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala.



Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan pendeta.

Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel

Tunggul Ametung.

Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken

Arok. Diatas bekas Kerajaan Kediri inilah Ken Arok

kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan Kediri

berada di bawah kekuasaan Singasari.



Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan

Kertanegara (1268 1292), terjadilah pergolakan di

dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang

selama ini tunduk kepada Singasari bergabung

dengan Bupati Sumenep (Madura) untuk

menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada tahun

1292 Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara

dan membangun kembali kerajaan kediri.

Itu aja dulu yaahh...
capeee....

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

0 Comments:

Post a Comment